3 Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Tindakan Intervensi Elektrofisiologi



Penemuan terkait metode pengobatan akan membantu meningkatkan kesembuhan pasien dan menyelamatkan banyak nyawa. Intervensi elektrofisiologi adalah sebuah metode dalam mendeteksi dini adanya gangguan detak jantung manusia, berikut adalah hal yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan pengobatan satu ini di rumah sakit jantung terdekat.

3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Tindakan Elektrofisiologi

1. Bagaimana Proses Berlangsungnya?

Elektrofisiologi adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit jantung yang diakibatkan oleh detak jantung yang tidak beraturan. Detak jantung yang terlalu lambat juga sama bahayanya dengan detak jantung yang terlalu cepat. Sehingga mendeteksi dini terlebih dahulu bisa membantu dalam menentukan langkah pengobatan selanjutnya.

Saat elektrofisiologi dilakukan, pasien biasanya akan dalam keadaan setengah sadar. Bahkan dalam beberapa kasus, pasien harus dibius total. Proses elektrofisiologi akan membutuhkan waktu kurang lebih sekitar satu hingga empat jam. Hal ini tentu dipengaruhi oleh jenis dan severitas gangguan detak jantung yang dimiliki oleh pasien.

Jenis Intervensi yang akan digunakan oleh dokter pun berbeda tergantung kondisi pasien. Jenis intervensi yang biasa digunakan antara lain seperti metode Intervensi Menggunakan Alat Pacu Jantung Permanen, kemudian Intervensi Ablasi Aritmia dan juga ada Intervensi Dengan Terapi Resinkronisasi Jantung.

2. Persiapan Sebelum Tindakan Elektrofisiologi

Proses persiapan melakukan tindakan Elektrofisiologi pada dasarnya hampir sama dengan persiapan saat operasi. Pada umumnya, sebelum melakukan tindakan ini, pasien akan dianjurkan untuk tetap meminum obat obatan yang biasa dikonsumsi. tetapi hal ini juga relatif karena akan tergantung kebijakan dokter masing masing yang menangani.

Pola makan dan pola tidur juga akan dijaga selama masa perawatan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi hal yang mempengaruhi tindakan Elektrofisiologi yang dilakukan nanti. Tingkat stress pasien juga sangat menentukan hasil pemeriksaan. Sehingga diusahakan agar pasien berada pada kondisi yang nyaman.

3. Resiko yang Mungkin Terjadi

Walaupun metode elektrofisiologi sendiri merupakan salah satu cara yang aman digunakan pada jantung, tetapi bukan berarti menggunakn metode ini tidak beresiko. Besar kecilnya resiko akan ditentukan bagaimana penanangan selama tindakan elektrofisiologi dilakukan atau juga bisa karena faktor internal lainnya yang mungkin terjadi.

Intervensi Elektrofisiologi menggunakan metode hantaran listrik yang bertegangan yang nanti juga akan berpotensi bersinggungan dengan syaraf. Namun jangan khawatir, dengan persiapan yang matang dari team medis dengan dibantu kondisi pasien yang baik, maka resiko yang mungkin terjadi ini akan bisa diminimalisir.

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Hal ini juga berlaku pada penyakit jantung yang tercatat membunuh hampir 18 juta orang setiap tahunnya. Menjaga pola hidup sehat dan rajin berolahraga akan membantu mencegah pemnyakit jantung sejak dini. Dan juga tak lupa untuk selalu melakukan kontrol rutin kepada dokter terkait kemungkinan yang bisa terjadi. 

Posting Komentar

0 Komentar